Sam Smith: Perjalanan Karier dan Kehidupan Seorang Musisi Berbakat

Author:

Sam Smith: Perjalanan Karier dan Kehidupan Seorang Musisi Berbakat

Sam Smith, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris, telah menjadi salah satu nama terbesar di dunia musik sejak debutnya yang spektakuler pada awal 2010-an. Dikenal karena suara khasnya yang penuh emosi dan rentang vokal yang luar biasa, Smith telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk beberapa Grammy Awards. Selain bakat musik yang tak diragukan lagi, kehidupan pribadi Sam Smith yang penuh liku juga menarik perhatian banyak orang, mulai dari peran mereka sebagai ikon LGBTQ+ hingga perjalanan menemukan identitas diri.

Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang perjalanan karier musik Sam Smith, album-album mereka yang ikonik, kehidupan pribadi, serta dampaknya terhadap budaya populer dan komunitas LGBTQ+.

1. Awal Kehidupan dan Karier

Sam Smith lahir pada 19 Mei 1992 di London Borough of Camberwell, London, Inggris. Nama lengkapnya adalah Samuel Frederick Smith, dan mereka dibesarkan dalam keluarga yang sangat menghargai musik. Sejak usia muda, Smith sudah menunjukkan minat besar terhadap musik dan mulai menyanyi sejak kecil. Mereka bersekolah di St. Mary’s Catholic School, yang memberikan mereka dasar dalam seni, dan bahkan mengikuti berbagai pelatihan vokal yang mendalami teknik bernyanyi.

Pada usia 15 tahun, Smith mulai mengembangkan kemampuan vokalnya dan terlibat dalam beberapa grup vokal. Meskipun karier profesionalnya baru dimulai setelah mereka berusia 20 tahun, Smith sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam menulis lagu dan bernyanyi. Mereka pertama kali menarik perhatian publik lewat fitur vokal dalam lagu “Latch” dari grup musik Disclosure pada 2012. Lagu tersebut mendapat pujian luas dan menjadi hit internasional, yang membuka jalan bagi Sam Smith untuk berkembang lebih jauh di industri musik.

2. Debut Album: In the Lonely Hour

Setelah kesuksesan singel “Latch,” Sam Smith merilis album debut mereka pada tahun 2014, berjudul “In the Lonely Hour.” Album ini mendapatkan sambutan luar biasa dari kritikus dan penggemar musik. Dirilis di bawah label Capitol Records, album ini menampilkan berbagai tema tentang cinta, kesepian, dan patah hati, yang dikemas dengan suara soul yang sangat khas.

Salah satu lagu paling terkenal dari album ini adalah “Stay With Me,” sebuah balada yang menjadi hit besar di seluruh dunia. Lagu ini meraih berbagai penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Record of the Year, Song of the Year, dan Best Pop Solo Performance. Keberhasilan “Stay With Me” menjadikan Sam Smith salah satu penyanyi yang paling dicari pada masa itu. “I’m Not the Only One,” “Lay Me Down,” dan “Like I Can” juga merupakan singel populer dari album ini yang semakin mengukuhkan status Sam Smith sebagai bintang musik internasional.

“In the Lonely Hour” juga berhasil mencapai puncak tangga lagu di banyak negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, dan terjual lebih dari 12 juta kopi di seluruh dunia. Pengaruh Sam Smith sebagai seorang musisi berbakat semakin dirasakan oleh publik musik global. Keberhasilan album ini membuka peluang bagi Smith untuk tampil di panggung internasional, berkolaborasi dengan artis-artis besar, dan mendapatkan pengakuan luas atas kemampuannya sebagai penulis lagu dan penyanyi.

3. The Thrill of It All dan Perjalanan Kedua

Setelah kesuksesan album debutnya, Sam Smith melanjutkan perjalanan musikal mereka dengan merilis album kedua pada tahun 2017 yang berjudul “The Thrill of It All.” Album ini menampilkan perkembangan yang lebih mendalam dalam gaya musik dan lirik Smith. Berbeda dengan debutnya yang lebih berfokus pada tema kesepian, album ini mencerminkan perjalanan emosional yang lebih luas, termasuk eksplorasi hubungan dan perasaan diri yang lebih kompleks.

Single utama dari album ini, “Too Good at Goodbyes,” diterima dengan baik oleh penggemar dan kritikus, dan menjadi hit besar di chart internasional. Seperti album sebelumnya, “The Thrill of It All” juga dipenuhi dengan balada emosional dan lagu-lagu yang penuh dengan nuansa soul dan pop. Lagu-lagu seperti “Pray” dan “Say It First” menunjukkan kedalaman lirik Sam Smith yang terus berkembang.

Selain itu, “The Thrill of It All” juga menyentuh berbagai isu pribadi dalam kehidupan Smith, termasuk eksplorasi tentang identitas diri dan pencarian jati diri dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Album ini memperkuat posisi Sam Smith sebagai salah satu penyanyi pop dan soul paling berpengaruh di generasi mereka.

4. Love Goes: Eksperimen dengan Gaya Baru

Pada tahun 2020, Sam Smith merilis album ketiga mereka yang berjudul “Love Goes.” Album ini lebih eksperimental dengan memasukkan elemen-elemen musik pop elektronik dan dance yang lebih segar dibandingkan dengan album sebelumnya. Dalam “Love Goes,” Sam Smith bekerja sama dengan sejumlah produser terkenal, seperti Jimmy Napes, Max Martin, dan Normani.

Salah satu lagu yang paling mencuri perhatian dari album ini adalah “How Do You Sleep?”, yang menampilkan nuansa pop elektronik dengan beat yang lebih dinamis dan modern. Meskipun beberapa penggemar mungkin terkejut dengan perubahan gaya musik yang lebih upbeat ini, “Love Goes” tetap memegang ciri khas Sam Smith dalam hal lirik yang puitis dan emosional. Album ini menggambarkan fase baru dalam karier Sam Smith, di mana mereka berani bereksperimen dengan suara yang lebih segar, namun tetap mempertahankan kekuatan vokal yang telah menjadikannya ikon.

Dalam album ini, Sam Smith juga menyelami tema-tema baru, seperti cinta, kebebasan pribadi, dan penerimaan diri. Mereka berbicara lebih terbuka mengenai hubungan pribadi mereka dan perasaan mengenai dunia sosial yang terus berubah. Sebuah lagu di album ini, “Diamonds,” berhasil menarik perhatian karena temanya yang tentang kebebasan dalam merayakan diri dan menerima cinta tanpa batas.

5. Kehidupan Pribadi dan Identitas

Sam Smith adalah seorang ikon LGBTQ+ yang sangat berpengaruh, dan perjalanan mereka dalam menemukan dan merayakan identitas diri adalah bagian penting dari cerita hidupnya. Pada tahun 2019, Sam Smith membuat pengumuman yang sangat penting tentang identitas gender mereka. Dalam sebuah pernyataan yang penuh makna, Sam Smith mengungkapkan bahwa mereka adalah non-biner dan lebih memilih untuk menggunakan kata ganti “they/them.”

Keputusan ini mendapat dukungan luas dari penggemar dan aktivis LGBTQ+ di seluruh dunia. Sam Smith menjelaskan bahwa mereka merasa lebih nyaman dengan identitas non-biner karena itu lebih mencerminkan bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri, bebas dari konstruksi gender yang kaku. Perubahan ini menjadi titik balik dalam perjalanan mereka untuk lebih jujur dan autentik dalam hidup pribadi dan karier.

Smith juga sangat vokal dalam mendukung hak-hak LGBTQ+ dan berbicara tentang pentingnya penerimaan diri serta penghargaan terhadap keragaman gender dan orientasi seksual. Sebagai seorang seniman, Sam Smith telah menjadi suara penting dalam komunitas LGBTQ+ dan memanfaatkan platform mereka untuk memberikan wawasan dan inspirasi kepada orang lain yang berjuang untuk menemukan diri mereka sendiri.

6. Penghargaan dan Pencapaian

Sam Smith telah meraih berbagai penghargaan sepanjang karier mereka, yang mencerminkan kesuksesan besar mereka di dunia musik. Beberapa penghargaan paling bergengsi yang diraih Sam Smith antara lain:

  • 6 Grammy Awards, termasuk Record of the Year dan Song of the Year untuk “Stay With Me” pada 2015.
  • 4 Brit Awards, termasuk penghargaan untuk Best British Male Solo Artist dan Best British Breakthrough Act.
  • Golden Globe Award untuk Best Original Song atas lagu “Writing’s on the Wall,” yang merupakan lagu tema dari film James Bond, Spectre (2015).
  • Academy Award (Oscar) untuk Best Original Song atas lagu yang sama, “Writing’s on the Wall.”

Selain itu, Sam Smith juga sering muncul di media dan acara-acara besar, berkolaborasi dengan sejumlah artis ternama seperti Normani, Logic, dan Khalid, serta tampil di berbagai festival musik bergengsi.

7. Dampak Budaya dan Legasi

Sam Smith bukan hanya seorang musisi berbakat, tetapi juga seorang aktivis yang berperan penting dalam menggugah kesadaran tentang isu-isu LGBTQ+ melalui musik dan kehidupan pribadi mereka. Mereka telah membuktikan bahwa musik dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk merayakan keberagaman, menghormati perbedaan, dan menginspirasi orang untuk lebih terbuka terhadap identitas mereka.

Karya Sam Smith menggambarkan perjalanan emosional tentang cinta, kesepian, dan pencarian diri. Lagu-lagu mereka telah menyentuh jutaan hati, dan suara mereka telah memberikan kenyamanan bagi banyak orang yang merasa terisolasi atau tidak diterima. Melalui pernyataan publik mereka, Sam Smith terus memberikan dampak positif pada dunia musik dan budaya pop secara keseluruhan.

Kesimpulan

Sam Smith adalah seorang musisi yang tidak hanya dikenal karena bakat vokalnya yang luar biasa tetapi juga karena dampaknya yang besar terhadap budaya dan komunitas LGBTQ+. Dengan perjalanan karier yang luar biasa, berbagai penghargaan bergengsi, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri, Sam Smith telah meninggalkan jejak yang mendalam di dunia musik. Mereka bukan hanya seorang ikon suara, tetapi juga simbol dari kebebasan dan penerimaan diri.